MAKALAH
PERAN MESIN CETAK DALAM
MEMPERCEPAT
PERKEMBANGAN PERADABAN
Tugas ini Diajukkan untuk Memenuhi Nilai
Ujian Akhir Semester
Pada
Mata Kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Disusun
oleh:
Ahmad Fauzi
1209406002
Humas
A / VI
JURUSAN HUMAS
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah salah satu
aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan
manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama
telah ada sejak masa Adam dan Hawa.Sifat manusia untuk menyampaikan
keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal
keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang
isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap
lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Kapan manusia mulai mampu
berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data autentik yang dapat
menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia
untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah peristiwa yang
berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai
generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan
pikirannya secara tertulis.
Usaha-usaha untuk manusia
berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di
masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi
pantai, diplih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar
menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api
yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan
oleh para serdadu di medan perang. Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan
lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu
sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat
dipahami bersama.
Bagaimanakah perkembangan
teknologi dan komunikasi berperan dalam proses perkembangan peradaban? Dalam makalah
yang berjudul “Peran Mesin Cetak dalam Mempercepat Perkembangan Peradaban” ini
akan di bahas mengenai peranan mesin cetak sebagai awal paradigma teknologi
modern dalam mempercepat arus perkembangan peradaban manusia .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Penemuan Mesin Cetak
Penemu Mesin Cetak pertama kali
adalah Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg (sekitar 1398 – 3 Februari
1468) adalah seorang pandai logam dan pencipta berkebangsaan Jerman yang
memperoleh ketenaran berkat sumbangannya bagi teknologi percetakan pada tahun
1450-an, termasuk aloy logam huruf (type metal) dan tinta berbasis-minyak,
cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan sejenis mesin cetak baru yang
berdasarkan pencetak yang digunakan dalam membuat anggur.
Tradisi menamainya sebagi
pencipta movable type di Eropa, suatu perbaikan sistem pencetakan blok yang
sudah digunakan di wilayah tersebut. Dengan mengombinasikan unsur-unsur ini
dalam suatu sistem produksi, ia memungkinkan terjadinya pencetakan materi
tertulis secara cepat, serta terjadinya ledakan informasi di Eropa Renaisans.
Gutenberg berasal dari sebuah
keluarga bangsawan dan menerima latihan awal sebagai seorang tukang emas. Pada
tahun 1428, disebabkan oleh politik, dia pindah ke Strasbourg dan tinggal di
sana selama 20 tahun.
Nama penuhnya adalah Johanes
Gensfleisch Gutenberg. Beliau dilahirkan di Mainz, Germany pada 1397. Beliau
berasal daripada satu keluarga bangsawan dan menerima latihan awal sebagai
seorang tukang emas. Pada tahun 1428, disebabkan oleh politik, beliau berpindah
ke bandar Strasbourg dan tinggal di sana selama 20 tahun. Di Strasbourg, beliau
menyarai hidupnya dengan membuat barangan logam. Gutenberg menghasilkan hiasan
kecil bercermin untuk dijual kepada pelawat ugama Kristian. Dia kemudiannya
pulang ke Mainz dan bekerja sebagai seorang tukang emas.
Idea Gutenberg yang terpenting
tercetus ketika dia bekerja sebagai tukang emas di Mainz. Dia mendapat buah
fikiran untuk menghasilkan surat pengampunan dengan membentuk cop huruf untuk
mencetak surat pengampunan dengan banyak agar dia boleh mendapat banyak wang
untuk membayar hutang-hutangnya ketika dia bekerja sebagai tukang logam dahulu.
Pada masa itu buku dan surat ditulis dengan tulisan skrip gotik dengan tangan
dan mengandungi banyak kesalahan ketika penyalinan serta lambat.
Oleh itu, Gutenbert mula membuat
acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam untuk membentuk huruf skrip
gotik. Pada permulaannya Gutenberg terpaksa menghasilkan hampir 300 bentuk
huruf untuk meniru bentuk tulisan tangan yang bersambung-sambung. Setelah itu
Gutenberg mereka mesin cetak yang bergerak untuk mencetak. Mesin cetak bergerak
inilah sumbangan terbesar Gutenberg. Setelah menyempurnakan mesin cetak
bergeraknya, Gutenberg mula mencetak beribu-ribu surat pengampunan yang disalah
gunakan oleh Gereja Katolik untuk mendapatkan wang. Penyalah-gunaan ini
merupakan punca timbulnya bantahan daripada sesetengah pihak seperti Martin
Luther.
Pada tahun 1452, Gutenberg
mendapatkan pinjaman wang daripada Johann Fust untuk memulakan projek
pencetakan biblenya yang terkenal. Bagaimanapun Gutenberg telah dipecat
daripada menguruskan pencetakan Bibal itu sebelum ianya disiapkan sepenuhnya
disebabkan Gutenberg dituduh mencetak surat pengampunan, kalender dan buku
bacaan ringan sebagai aktiviti sampingan. Bagaimanapun Bible yang terhasil
masih dikenali sebagai Bible Gutenberg yang mengandungi 42 baris setiap muka
disiapkan pada 15 August 1456 dan dianggap sebagai buku bercetak tertua di
dunia barat.
Karya Johannes Gutenberg dalam
mesin cetak di mulai sekitar 1436 ketika dia sedang bekerja sama dengan Andreas
Dritzehan, seseorang yang pernah dibimbing oleh Gutenberg dalam pemotongan batu
permata, dan Andreas Heilmann, pemilik pabrik kertas. Tetapi rekor resmi itu
baru muncul pada tahun 1439 ketika ada gugatan hukum melawan Gutenberg;
saksi-saksi yang ada membicarakan mengenai cetakan Gutenberg, inventaris logam
(termasuk timah), dan cetakan ketikannya. Masyarakat di Eropa pada saat itu
juga sedang mengembangkan cetakan yang dapat dipindah-pindahkan, termasuk
pandai emas Procopius Waldfoghel dari Perancis dan Laurens Janszoon Coster dari
Belanda. Tetapi, mereka tidak dikenal karena telah menyumbang kemajuan spesifik
kepada mesin cetak.
Gutenberg adalah orang pertama
yang membuat cetakan dari campuran timbal, timah, dan antimon yang kritis untuk
menghasilkan cetakan tahan lama yang menghasilkan buku cetak bermutu tinggi dan
terbukti menjadi lebih cocok untuk percetakan daripada cetakan tanah liat, kayu
atau perunggu yang diciptakan di Asia Timur. Hal ini merupakan sebuah
pengetahuan yang didapatnya pada saat Gutenberg bekerja untuk seorang pandai
emas professional. Untuk membuat cetakan timbal ini, Gutenberg menggunakan
sesuatu yang membuat penemuannya dipertimbangkan sebagai penemuan yang paling
cerdik, matriks istimewa memungkinkan pembentukan cetakan baru yang cepat dan
tepat dari kerangka yang seragam.
Gutenberg juga diakui karena
memperkenalkan tinta berbasis minyak yang lebih tahan lama dibandingkan tinta
berbasis air yang dulu dipergunakan. Sebagai bahan percetakan dia menggunakan
naskah yang terbuat dari kulit binatang dan kertas, yang terakhir diperkenalkan
di Eropa dari Cina dengan menggunakan cara orang Arab beberapa abad yang lalu.Di
dalam kitabnya, Gutenberg membuat percobaan terhadap percetakan berwarna untuk
beberapa bagian awal halaman, tersedia hanya dalam beberapa salinan. Karya
baru-barunya, The Mainz Psalter yang dikeluarkan pada tahun 1453, sepertinya di
disain oleh Gutenberg tetapi diterbitkan di bawah terbitan penggantinya, Johann
Fust dan Peter Schöffer, menggunakan huruf cetak awal berwarna merah dan biru
yang rumit. Majalah Life menganggap Mesin Cetak adalah penemuan yang paling
luar biasa pada 1000 tahun terakhir. Penting untuk disadari bahwa abjad mungkin
merupakan kunci keberhasilan mesin cetak.
2.2
Hubungan Manusia dan Peradaban
PENGERTIAN MANUSIA
1.Menurut Sokrates, Manusia
adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan
lebar.
2.Menurut Nicolaus dan Sudiarja,
Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena terdiri dari jasmani dan
rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat dalam satu jasad.
3.Menurut Omar Muhammad, Manusia
adalah makhluk yang paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3
dimensi yaitu badan, akal dan ruh.
PENGERTIAN PERADABAN
1.Menurut Oswalg Spengl, Peradaban
adalah kebudayaan yang mengalami perubahan dan menekankan pada kesejahteraan
fisik dan material.
2.Menurut Anne Ahira, Peradaban
adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang tinggi.
3.Menurut KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa.
3.Menurut KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa.
PERJALANAN PERADABAN
Perkembangan peradaban akan
selalu menimbulkan benturan, ini adalah pandangan dari abang Huntington. Ia
menyebutnya sebagai Clash Civilization. Perkembangan peradaban akan selalu
seiring dengan timbulnya benturan-benturan seperti peradaban barat dan
peradaban timur.
HUBUNGAN MANUSIA DAN PERADABAN
Manusia dan peradaban adalah hal
yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa.
Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang
berasal dari suatu budaya. Hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan
sehingga dikatakan sebagai peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam
karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi.
Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan
menumbuhkan karet dengan cepat.
2.3 Teknologi dan Peradaban
Teknologi adalah sebuah terminologi yang berasal dari
Barat/Yunani, yaitu “technology”. Dia merupakan penerapan atau implementasi
dari ilmu pengetahuan dan rekayasa untuk tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini
antara lain untuk pemecahan suatu masalah (problem solving), untuk menghasilkan
suatu produk, dan sebagainya.
Namun seiring dengan awal perkembangan teknologi yang
berasal dari Barat, maka seringkali teknologi dikaitkan dengan ide-ide
“kebarat-baratan” atau “Western”, seperti Demokrasi, Freedom, Free market
ekonomi, pergaulan bebas, dan sebagainya. Contoh tidak perlu jauh-jauh,
misalnya komputer atau internet. Kedua perkembangan teknologi ini seringkali
‘ditunggani’ dengan ide kebarat-baratan tersebut. Sebagaimana kita ketahui,
salah satu hal yang turut “mendukung” perkembangan internet adalah pornografi.
Pornografi sendiri merupakan hasil budaya permisif dari Barat yang menghalalkan
penampakan aurat dan perbuatan zina. Maka ketika internet masuk ke Indonesia,
seolah-olah budaya pornografi tersebut “harus” turut masuk ke Indonesia.
Contoh lain misalnya televisi, di mana televisi
seringkali memuat pesan-pesan hegemoni Barat. Pesan-pesan hegemoni Barat
tersebut dapat kita rasakan melalui tayangan-tayangan film atau iklan. Film
yang menyampaikan “pesan” hegemoni barat tidak melulu film Barat, tapi juga
film produk dalam negeri yang muatannya bahkan lebih barat dari orang barat.
Dan tidak sedikit dari film dalam negeri tersebut yang merupakan jiplakan total
dari ide barat.
Dari sini, saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa,
kita kebanyakan sulit membedakan antara teknologi dan peradaban. Atau bisa jadi
yang terjadi bukanlah sulit membedakan, tapi kita tidak sadar ketika menikmati
teknologi itu sekaligus kita juga menikmati peradaban Barat. Padahal kita tahu,
itu bukanlah identitas kita, itu bukanlah tuntutan bagi seorang muslim.
Teknologi dan peradaban seringkali dijadikan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Seakan-akan teknologi yang berasal dari
Barat tidak bisa dipsiahkan dengan peradaban Barat itu sendiri. Maksudnya,
ketika kita menerima sebuah teknologi, seringkali kita merasa tidak bisa
menerimanya tanpa menerima nilai-nilai peradaban barat di dalamnya. Padahal
teknologi dan peradaban adalah dua hal yang terpisah. Kita perlu membedakan
antara teknologi yang diciptakan oleh para ahlinya dengan peradaban barat itu
sendiri.
Peradaban barat berarti demokrasi, liberalisasi
wanita, kebebasan tanpa batas, kapitalisme, kejahiliyahan, dan sebagainya.
Semuanya itu adalah nilai-nilai muatan, cara hidup, atau way of life yang
dimiliki oleh peradaban barat. Sedangkan teknologi adalah suatu hal yang lain
lagi (sudah di bahas di atas).
Teknologi adalah suatu hal yang bebas nilai, ia
hanyalah sebagai alat sebagai media. Muatan atau nilai yang terkandung di
dalamnya tergantung dari siapa yang ada di balik teknologi tersebut. Manakala
teknologi dipegang oleh kebathilan, maka tidak heran jika sering menjadi suatu
hal yang merusak dan menghancurkan. Bahkan tidak mungkin, teknologi itu akan
meruntuhkan peradaban barat itu sendiri, atau sebaliknya. Tapi manakala
teknologi itu dikendalikan oleh al hag (kebenaran), maka insya Allah dia akan
menjadi rahmat bagi seluruh semesta alam. Di sini saya juga ingin mengatakan
bahwa ukuran sebuah negara maju jangan semata-mata hanya dilihat dari
perkembangan teknologinya. Selain dilihat dari perkembangan teknologi, juga
harus dilihat dari nilai-nilai yang dimiliki oleh negara tersebut.
Seharusnya kita juga sudah bisa menilai apakah saat
ini kita sedang dalam proses modernisasi ataukah westernisasi. Kita bisa runut
beberapa bentuk sikap penerimaan ummat terhadap perkembangan teknologi. Ada
beberapa sikap yang ditampakkan oleh manusia ketika menghadapi teknologi,
yaitu:
- Menerima secara totalitas (tanpa filterisasi)
- Menerima dengan filterisasi
- Menolak mentah-mentah
Dari ketiga sikap di atas, ada dua kutub ekstrim sikap
penerima, yang satu menerima secara membabi buta (totalitas), dan yang satu
lagi menolak mentah-mentah. Bagi yang menerimanya secara totalitas, maka dia
berarti juga menerima nilai-nilai peradaban barat. Sehingga tanpa sadar orang
ini menjadi agen-agen penyebaran nilai-nilai barat. Orang ini tidak bisa
membedakan antara teknologi dengan nilai-nilai peradaban. Atau bisa jadi orang
ini mengerti akan perbedaannya, namun menderita penyakit inferior atau minder,
sehingga “rela” (jika tidak ingin dikatakan terpaksa) menerima nilai-nilai
peradaban barat dan turut menyebarkannya.
Sedangkan bagi yang menolaknya secara mentah-mentah,
maka ini adalah model sikap yang tertutup. Mungkin orang ini memiliki
idealitas, tapi sayangnya dia tidak mau menerima realitas. Padahal ilmu
(hikmah) itu adalah hak setiap muslim, di mana saja ia menjumpainya, maka di
sanalah dia berhak untuk mengambilnya. Dan Islam memberi kebebasan dan tidak
mengekang akal dalam hal memikirkan fenomena alam, meningkatkan martabat ilmu
dan ahlinya, serta ramah terhadap setiap orang yang mampu menyumbangkan
kebaikan dan faedah. Sehingga, sikap yang baik adalah dengan memilah-milah
terlebih dahulu, manakah yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang kita yakini
dan mana yang tidak.
Apabila seorang ilmuwan, engineer, mahasiswa, dan
seterusnya, berpegang teguh ajaran agama, maka teknologi yang dihasilkan
niscaya berguna untuk semesta alam. Karena teknologi yang dihasilkan juga
diiringi dengan muatan-matan Rabbani yang mensejahterakan ummat manusia,
menjunjung tinggi nilai keadilan, dan bersahabat dengan lingkungan. Oleh karena
itu, marilah kita tanamkan dalam diri kita keimanan yang mantap, lalu beramal
mengaplikasikan ilmu pengetahuan tersebut untuk mengembangkan teknologi yang
rahmatan lil’alamin. Dengan demikian, antara teknologi dan peradaban dapat
saling mendukung satu sama lain. Perkembangan teknologi mendukung perkembangan
peradaban, demikian juga sebaliknya.
2.4 Penemuan
Mesin Cetak Mempercepat Perkembangan Peradaban
Mesin Cetak yang ditemukan Gutenberg adalah
mengembangkan metode pertama penggunaan huruf cetak yang bergerak dan mesin
cetak dalam bentuk begitu rupa sehingga berbagai macam materi tulisan dapat
dicetak dengan cepat dan tepat.
Tak ada penemuan yang terdetik dari pemikiran
seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya
menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad
sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah
buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina. Proses serupa juga sudah dikenal
orang di Eropa sebelum Gutenberg. Cetak blok memungkinkan pencetakan banyak
eksemplar buku tertentu. Proses ini punya satu kelemahan: karena satu set baru
serta komplit dari cukilan kayu atau logam harus dibuat untuk sebuah buku,
dengan sendirinya tidaklah praktis untuk mencetak berbagai macam buku.
Sering disebut orang sumbangan terpenting Gutenberg
adalah penemuannya di bidang huruf cetak yang bisa bergerak. Dalam perkara ini
pun hal serupa sudah diketemukan di Cina sekitar pertengahan abad ke-11 M oleh
seorang bernama Pi Sheng. Huruf-huruf cetak aslinya terbuat dari
semacam tanah yang tidak bisa tahan lama. Sementara itu beberapa orang Cina dan
Korea sudah melakukan serentetan penyempurnaan dan berhasil baik sebelum
Gutenberg. Orang-orang Korea menggunakan huruf cetak metal, dan pemerintah
Korea membantu sebuah pabrik peleburan untuk memproduksi huruf cetak di awal
abad ke-15 M. Lepas dari semua ini, keliru juga jika menganggap Pi Sheng
seorang yang punya pengaruh spesial. Pada tingkat pertama, Eropa tidak belajar
huruf cetak bergerak dari Cina melainkan atas kreasinya sendiri. Kedua,
mencetak dengan cara huruf cetak bergerak belum pernah digunakan secara umum di
Cina sendiri sampai baru-baru ini saja tatkala prosedur percetakan modern
mereka pelajari dari Barat.
Ada empat komponen esensial cara percetakan modern.
Pertama, huruf cetak yang bergerak, berikut beberapa prosedur penyetelan dan
peletakan huruf-huruf yang mapan. Kedua, mesin cetak itu sendiri. Ketiga, tinta
yang serasi untuk menghasilkan cetakan. Keempat, bahan semisal kertas untuk
mencetaknya. Kertas telah diketemukan di Cina bertahun sebelum mesin cetak oleh
Ts’ai Lun dan penggunaannya telah tersebar luas di Eropa sebelum jaman
Gutenberg. Itulah unsur satu-satunya dari proses cetak Gutenberg yang sudah
siap jadi. Meskipun orang lain pernah melakukan macam-macam pekerjaan terhadap
tiap-tiap komponen itu, namun Gutenberg telah berhasil melakukan macam-macam
penyempurnaan. Misalnya, dia mengembangkan metal logam campuran untuk huruf
cetak; menuangkan cairan logam untuk huruf cetak blok secara tepat dan teliti;
minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak.
Tetapi,
sumbangan pikiran Gutenberg secara keseluruhan lebih besar dari siapa pun juga
dalam hal penyempurnaan mesin cetak. Arti pentingnya terutama terletak pada
keberhasilannya menggabungkan semua unsur mesin cetak menjadi suatu sistem yang
efektif dan produktif. Karena itu mesin cetak, berbeda dengan penemuan-penemuan
lain sebelumnya, merupakan proses produksi besar-besaran yang utama. Sepucuk
bedil dengan sendirinya jauh lebih efektif ketimbang sebuah busur dan anak
panah. Sebuah buku hasil cetakan tak banyak beda dengan sebuah buku hasil
tulisan tangan. Kelebihan mesin cetak dengan demikian terletak pada segi
produksi besar-besarannya. Apa yang telah dikembangkan oleh Gutenberg bukanlah
sebesar sebuah alat atau penemuan akal, dan bukan sekadar serentetan
penyempurnaan, melainkan suatu proses produksi lengkap.
Perbendaharaan biografis kita mengenai diri Gutenberg
langka sekali, kita hanya tahu dia lahir di Jerman sekitar tahun 1400 M di kota
Mainz. Sumbangannya terhadap seni cetak-mencetak terjadi pada pertengahan abad
dan pekerjaan terbagusnya –apa yang disebut Injil Gutenberg– dicetak di Mainz
sekitar tahun 1454 M. Anehnya, nama Gutenberg tak pernah tercantum dalam buku
mana pun, tidak juga dalam Injil Gutenberg, walaupun jelas dia sendiri yang cetak
dengan alat penemuannya.
Gutenberg tidak pernah tampak sebagai seorang
usahawan; benar-benar dia tidak punya keinginan dapat uang dari hasil
penemuannya. Dia sering terlibat dengan dakwaan pengadilan yang mengakibatkan
keharusan baginya membayar tebusan dalam bentuk alat-alat perlengkapannya
kepada temannya bernama Johann Fust. Gutenberg wafat tahun 1468 di kota Mainz.
Salah satu pengaruh Gutenberg dalam sejarah dunia
dapat mendatangkan keuntungan jika kita hubungkan dengan perkembangan di Cina
dan Eropa di masa-masa berikutnya. Pada saat Gutenberg lahir, kedua daerah itu
hampir sama majunya. Tetapi sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak Eropa
melesat maju dengan cepatnya, sedangkan Cina –yang masih menggunakan cetak
blok– perkembangannya agak lambat. Mungkin berlebihan jika kita bilang
perkembangan percetakan satu-satunya faktor yang jadi penyebab perbedaan
tingkat kemajuan, tetapi penemuan itu jelas punya arti penting yang tidak bisa
disingkirkan.
Juga penting dicatat jika hanya tiga orang dalam
daftar buku ini hidup di masa lima abad sebelum Gutenberg sedangkan enam puluh
tujuh hidup di masa lima abad sesudah wafatnya Gutenberg. Ini menunjukkan
betapa penemuan Gutenberg amat berarti –bahkan bisa disebut suatu penemuan
penting– dalam kaitan penarikan pelatuk revolusi kemajuan jaman modern.
Alexander Graham Bell bahkan boleh saja tidak lahir ke
dunia tetapi telepon tetap diketemukan pada saat yang sama dalam sejarah.
Begitu juga bisa diambil contoh penemuan-penemuan lain, tanpa Gutenberg,
penemuan alat cetak modern akan tertunda beberapa generasi, dan diukur dari
hebatnya pengaruh yang ditimbulkannya, tak salah lagi Gutenberg dapat
kehormatan tercantum dalam daftar urutan.
BAB III
KESIMPULAN
Banyak orang menyebut penemuan mesin cetak modern oleh
Gutenberg ini merupakan penemuan yang revolusioner, penemuan yang menjadi
tonggak sejarah peradaban manusia , dan sebagainya . sebutan-sebutan itu
tidaklah berlebihan jika kita menengok perkembangan dan kemajuan zamanyang
terjadi setelah ditemukan mesin cetak.
REFERENSI
·
http://newpamitran.wordpress.com/tag/penemu-mesin-cetak/
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar