Senin, 11 Juni 2012

Makalah Bagaimana Mesin Cetak Mempercepat Peradaban


MAKALAH
PERAN MESIN CETAK DALAM MEMPERCEPAT
 PERKEMBANGAN PERADABAN
Tugas ini Diajukkan untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester
Pada Mata Kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi

Disusun oleh:
 Ahmad Fauzi   
1209406002      
Humas A / VI



JURUSAN HUMAS
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
 BANDUNG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan Hawa.Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data autentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis.
Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, diplih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang. Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.
Bagaimanakah perkembangan teknologi dan komunikasi berperan dalam proses perkembangan peradaban? Dalam makalah yang berjudul “Peran Mesin Cetak dalam Mempercepat Perkembangan Peradaban” ini akan di bahas mengenai peranan mesin cetak sebagai awal paradigma teknologi modern dalam mempercepat arus perkembangan peradaban manusia .






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Penemuan Mesin Cetak
Penemu Mesin Cetak pertama kali adalah Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg (sekitar 1398 – 3 Februari 1468) adalah seorang pandai logam dan pencipta berkebangsaan Jerman yang memperoleh ketenaran berkat sumbangannya bagi teknologi percetakan pada tahun 1450-an, termasuk aloy logam huruf (type metal) dan tinta berbasis-minyak, cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan sejenis mesin cetak baru yang berdasarkan pencetak yang digunakan dalam membuat anggur.
Tradisi menamainya sebagi pencipta movable type di Eropa, suatu perbaikan sistem pencetakan blok yang sudah digunakan di wilayah tersebut. Dengan mengombinasikan unsur-unsur ini dalam suatu sistem produksi, ia memungkinkan terjadinya pencetakan materi tertulis secara cepat, serta terjadinya ledakan informasi di Eropa Renaisans.
Gutenberg berasal dari sebuah keluarga bangsawan dan menerima latihan awal sebagai seorang tukang emas. Pada tahun 1428, disebabkan oleh politik, dia pindah ke Strasbourg dan tinggal di sana selama 20 tahun.
Nama penuhnya adalah Johanes Gensfleisch Gutenberg. Beliau dilahirkan di Mainz, Germany pada 1397. Beliau berasal daripada satu keluarga bangsawan dan menerima latihan awal sebagai seorang tukang emas. Pada tahun 1428, disebabkan oleh politik, beliau berpindah ke bandar Strasbourg dan tinggal di sana selama 20 tahun. Di Strasbourg, beliau menyarai hidupnya dengan membuat barangan logam. Gutenberg menghasilkan hiasan kecil bercermin untuk dijual kepada pelawat ugama Kristian. Dia kemudiannya pulang ke Mainz dan bekerja sebagai seorang tukang emas.
Idea Gutenberg yang terpenting tercetus ketika dia bekerja sebagai tukang emas di Mainz. Dia mendapat buah fikiran untuk menghasilkan surat pengampunan dengan membentuk cop huruf untuk mencetak surat pengampunan dengan banyak agar dia boleh mendapat banyak wang untuk membayar hutang-hutangnya ketika dia bekerja sebagai tukang logam dahulu. Pada masa itu buku dan surat ditulis dengan tulisan skrip gotik dengan tangan dan mengandungi banyak kesalahan ketika penyalinan serta lambat.
Oleh itu, Gutenbert mula membuat acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam untuk membentuk huruf skrip gotik. Pada permulaannya Gutenberg terpaksa menghasilkan hampir 300 bentuk huruf untuk meniru bentuk tulisan tangan yang bersambung-sambung. Setelah itu Gutenberg mereka mesin cetak yang bergerak untuk mencetak. Mesin cetak bergerak inilah sumbangan terbesar Gutenberg. Setelah menyempurnakan mesin cetak bergeraknya, Gutenberg mula mencetak beribu-ribu surat pengampunan yang disalah gunakan oleh Gereja Katolik untuk mendapatkan wang. Penyalah-gunaan ini merupakan punca timbulnya bantahan daripada sesetengah pihak seperti Martin Luther.
Pada tahun 1452, Gutenberg mendapatkan pinjaman wang daripada Johann Fust untuk memulakan projek pencetakan biblenya yang terkenal. Bagaimanapun Gutenberg telah dipecat daripada menguruskan pencetakan Bibal itu sebelum ianya disiapkan sepenuhnya disebabkan Gutenberg dituduh mencetak surat pengampunan, kalender dan buku bacaan ringan sebagai aktiviti sampingan. Bagaimanapun Bible yang terhasil masih dikenali sebagai Bible Gutenberg yang mengandungi 42 baris setiap muka disiapkan pada 15 August 1456 dan dianggap sebagai buku bercetak tertua di dunia barat.
Karya Johannes Gutenberg dalam mesin cetak di mulai sekitar 1436 ketika dia sedang bekerja sama dengan Andreas Dritzehan, seseorang yang pernah dibimbing oleh Gutenberg dalam pemotongan batu permata, dan Andreas Heilmann, pemilik pabrik kertas. Tetapi rekor resmi itu baru muncul pada tahun 1439 ketika ada gugatan hukum melawan Gutenberg; saksi-saksi yang ada membicarakan mengenai cetakan Gutenberg, inventaris logam (termasuk timah), dan cetakan ketikannya. Masyarakat di Eropa pada saat itu juga sedang mengembangkan cetakan yang dapat dipindah-pindahkan, termasuk pandai emas Procopius Waldfoghel dari Perancis dan Laurens Janszoon Coster dari Belanda. Tetapi, mereka tidak dikenal karena telah menyumbang kemajuan spesifik kepada mesin cetak.
Gutenberg adalah orang pertama yang membuat cetakan dari campuran timbal, timah, dan antimon yang kritis untuk menghasilkan cetakan tahan lama yang menghasilkan buku cetak bermutu tinggi dan terbukti menjadi lebih cocok untuk percetakan daripada cetakan tanah liat, kayu atau perunggu yang diciptakan di Asia Timur. Hal ini merupakan sebuah pengetahuan yang didapatnya pada saat Gutenberg bekerja untuk seorang pandai emas professional. Untuk membuat cetakan timbal ini, Gutenberg menggunakan sesuatu yang membuat penemuannya dipertimbangkan sebagai penemuan yang paling cerdik, matriks istimewa memungkinkan pembentukan cetakan baru yang cepat dan tepat dari kerangka yang seragam.
Gutenberg juga diakui karena memperkenalkan tinta berbasis minyak yang lebih tahan lama dibandingkan tinta berbasis air yang dulu dipergunakan. Sebagai bahan percetakan dia menggunakan naskah yang terbuat dari kulit binatang dan kertas, yang terakhir diperkenalkan di Eropa dari Cina dengan menggunakan cara orang Arab beberapa abad yang lalu.Di dalam kitabnya, Gutenberg membuat percobaan terhadap percetakan berwarna untuk beberapa bagian awal halaman, tersedia hanya dalam beberapa salinan. Karya baru-barunya, The Mainz Psalter yang dikeluarkan pada tahun 1453, sepertinya di disain oleh Gutenberg tetapi diterbitkan di bawah terbitan penggantinya, Johann Fust dan Peter Schöffer, menggunakan huruf cetak awal berwarna merah dan biru yang rumit. Majalah Life menganggap Mesin Cetak adalah penemuan yang paling luar biasa pada 1000 tahun terakhir. Penting untuk disadari bahwa abjad mungkin merupakan kunci keberhasilan mesin cetak.
2.2 Hubungan Manusia dan Peradaban
PENGERTIAN MANUSIA
1.Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
2.Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat dalam satu jasad.
3.Menurut Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal dan ruh.
PENGERTIAN PERADABAN
1.Menurut Oswalg Spengl, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.
2.Menurut Anne Ahira, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang tinggi.
3.Menurut KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa.

PERJALANAN PERADABAN
Perkembangan peradaban akan selalu menimbulkan benturan, ini adalah pandangan dari abang Huntington. Ia menyebutnya sebagai Clash Civilization. Perkembangan peradaban akan selalu seiring dengan timbulnya benturan-benturan seperti peradaban barat dan peradaban timur.
HUBUNGAN MANUSIA DAN PERADABAN
Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan menumbuhkan karet dengan cepat.
2.3 Teknologi dan Peradaban
Teknologi adalah sebuah terminologi yang berasal dari Barat/Yunani, yaitu “technology”. Dia merupakan penerapan atau implementasi dari ilmu pengetahuan dan rekayasa untuk tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini antara lain untuk pemecahan suatu masalah (problem solving), untuk menghasilkan suatu produk, dan sebagainya.
Namun seiring dengan awal perkembangan teknologi yang berasal dari Barat, maka seringkali teknologi dikaitkan dengan ide-ide “kebarat-baratan” atau “Western”, seperti Demokrasi, Freedom, Free market ekonomi, pergaulan bebas, dan sebagainya. Contoh tidak perlu jauh-jauh, misalnya komputer atau internet. Kedua perkembangan teknologi ini seringkali ‘ditunggani’ dengan ide kebarat-baratan tersebut. Sebagaimana kita ketahui, salah satu hal yang turut “mendukung” perkembangan internet adalah pornografi. Pornografi sendiri merupakan hasil budaya permisif dari Barat yang menghalalkan penampakan aurat dan perbuatan zina. Maka ketika internet masuk ke Indonesia, seolah-olah budaya pornografi tersebut “harus” turut masuk ke Indonesia.
Contoh lain misalnya televisi, di mana televisi seringkali memuat pesan-pesan hegemoni Barat. Pesan-pesan hegemoni Barat tersebut dapat kita rasakan melalui tayangan-tayangan film atau iklan. Film yang menyampaikan “pesan” hegemoni barat tidak melulu film Barat, tapi juga film produk dalam negeri yang muatannya bahkan lebih barat dari orang barat. Dan tidak sedikit dari film dalam negeri tersebut yang merupakan jiplakan total dari ide barat.
Dari sini, saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa, kita kebanyakan sulit membedakan antara teknologi dan peradaban. Atau bisa jadi yang terjadi bukanlah sulit membedakan, tapi kita tidak sadar ketika menikmati teknologi itu sekaligus kita juga menikmati peradaban Barat. Padahal kita tahu, itu bukanlah identitas kita, itu bukanlah tuntutan bagi seorang muslim.
Teknologi dan peradaban seringkali dijadikan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Seakan-akan teknologi yang berasal dari Barat tidak bisa dipsiahkan dengan peradaban Barat itu sendiri. Maksudnya, ketika kita menerima sebuah teknologi, seringkali kita merasa tidak bisa menerimanya tanpa menerima nilai-nilai peradaban barat di dalamnya. Padahal teknologi dan peradaban adalah dua hal yang terpisah. Kita perlu membedakan antara teknologi yang diciptakan oleh para ahlinya dengan peradaban barat itu sendiri.
Peradaban barat berarti demokrasi, liberalisasi wanita, kebebasan tanpa batas, kapitalisme, kejahiliyahan, dan sebagainya. Semuanya itu adalah nilai-nilai muatan, cara hidup, atau way of life yang dimiliki oleh peradaban barat. Sedangkan teknologi adalah suatu hal yang lain lagi (sudah di bahas di atas).
Teknologi adalah suatu hal yang bebas nilai, ia hanyalah sebagai alat sebagai media. Muatan atau nilai yang terkandung di dalamnya tergantung dari siapa yang ada di balik teknologi tersebut. Manakala teknologi dipegang oleh kebathilan, maka tidak heran jika sering menjadi suatu hal yang merusak dan menghancurkan. Bahkan tidak mungkin, teknologi itu akan meruntuhkan peradaban barat itu sendiri, atau sebaliknya. Tapi manakala teknologi itu dikendalikan oleh al hag (kebenaran), maka insya Allah dia akan menjadi rahmat bagi seluruh semesta alam. Di sini saya juga ingin mengatakan bahwa ukuran sebuah negara maju jangan semata-mata hanya dilihat dari perkembangan teknologinya. Selain dilihat dari perkembangan teknologi, juga harus dilihat dari nilai-nilai yang dimiliki oleh negara tersebut.
Seharusnya kita juga sudah bisa menilai apakah saat ini kita sedang dalam proses modernisasi ataukah westernisasi. Kita bisa runut beberapa bentuk sikap penerimaan ummat terhadap perkembangan teknologi. Ada beberapa sikap yang ditampakkan oleh manusia ketika menghadapi teknologi, yaitu:
  1. Menerima secara totalitas (tanpa filterisasi)
  2. Menerima dengan filterisasi
  3. Menolak mentah-mentah
Dari ketiga sikap di atas, ada dua kutub ekstrim sikap penerima, yang satu menerima secara membabi buta (totalitas), dan yang satu lagi menolak mentah-mentah. Bagi yang menerimanya secara totalitas, maka dia berarti juga menerima nilai-nilai peradaban barat. Sehingga tanpa sadar orang ini menjadi agen-agen penyebaran nilai-nilai barat. Orang ini tidak bisa membedakan antara teknologi dengan nilai-nilai peradaban. Atau bisa jadi orang ini mengerti akan perbedaannya, namun menderita penyakit inferior atau minder, sehingga “rela” (jika tidak ingin dikatakan terpaksa) menerima nilai-nilai peradaban barat dan turut menyebarkannya.
Sedangkan bagi yang menolaknya secara mentah-mentah, maka ini adalah model sikap yang tertutup. Mungkin orang ini memiliki idealitas, tapi sayangnya dia tidak mau menerima realitas. Padahal ilmu (hikmah) itu adalah hak setiap muslim, di mana saja ia menjumpainya, maka di sanalah dia berhak untuk mengambilnya. Dan Islam memberi kebebasan dan tidak mengekang akal dalam hal memikirkan fenomena alam, meningkatkan martabat ilmu dan ahlinya, serta ramah terhadap setiap orang yang mampu menyumbangkan kebaikan dan faedah. Sehingga, sikap yang baik adalah dengan memilah-milah terlebih dahulu, manakah yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang kita yakini dan mana yang tidak.
Apabila seorang ilmuwan, engineer, mahasiswa, dan seterusnya, berpegang teguh ajaran agama, maka teknologi yang dihasilkan niscaya berguna untuk semesta alam. Karena teknologi yang dihasilkan juga diiringi dengan muatan-matan Rabbani yang mensejahterakan ummat manusia, menjunjung tinggi nilai keadilan, dan bersahabat dengan lingkungan. Oleh karena itu, marilah kita tanamkan dalam diri kita keimanan yang mantap, lalu beramal mengaplikasikan ilmu pengetahuan tersebut untuk mengembangkan teknologi yang rahmatan lil’alamin. Dengan demikian, antara teknologi dan peradaban dapat saling mendukung satu sama lain. Perkembangan teknologi mendukung perkembangan peradaban, demikian juga sebaliknya.


2.4 Penemuan Mesin Cetak Mempercepat Perkembangan Peradaban
Mesin Cetak yang ditemukan Gutenberg adalah mengembangkan metode pertama penggunaan huruf cetak yang bergerak dan mesin cetak dalam bentuk begitu rupa sehingga berbagai macam materi tulisan dapat dicetak dengan cepat dan tepat.
Tak ada penemuan yang terdetik dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina. Proses serupa juga sudah dikenal orang di Eropa sebelum Gutenberg. Cetak blok memungkinkan pencetakan banyak eksemplar buku tertentu. Proses ini punya satu kelemahan: karena satu set baru serta komplit dari cukilan kayu atau logam harus dibuat untuk sebuah buku, dengan sendirinya tidaklah praktis untuk mencetak berbagai macam buku.
Sering disebut orang sumbangan terpenting Gutenberg adalah penemuannya di bidang huruf cetak yang bisa bergerak. Dalam perkara ini pun hal serupa sudah diketemukan di Cina sekitar pertengahan abad ke-11 M oleh seorang bernama Pi Sheng. Huruf-huruf cetak aslinya terbuat dari semacam tanah yang tidak bisa tahan lama. Sementara itu beberapa orang Cina dan Korea sudah melakukan serentetan penyempurnaan dan berhasil baik sebelum Gutenberg. Orang-orang Korea menggunakan huruf cetak metal, dan pemerintah Korea membantu sebuah pabrik peleburan untuk memproduksi huruf cetak di awal abad ke-15 M. Lepas dari semua ini, keliru juga jika menganggap Pi Sheng seorang yang punya pengaruh spesial. Pada tingkat pertama, Eropa tidak belajar huruf cetak bergerak dari Cina melainkan atas kreasinya sendiri. Kedua, mencetak dengan cara huruf cetak bergerak belum pernah digunakan secara umum di Cina sendiri sampai baru-baru ini saja tatkala prosedur percetakan modern mereka pelajari dari Barat.
Ada empat komponen esensial cara percetakan modern. Pertama, huruf cetak yang bergerak, berikut beberapa prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang mapan. Kedua, mesin cetak itu sendiri. Ketiga, tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan. Keempat, bahan semisal kertas untuk mencetaknya. Kertas telah diketemukan di Cina bertahun sebelum mesin cetak oleh Ts’ai Lun dan penggunaannya telah tersebar luas di Eropa sebelum jaman Gutenberg. Itulah unsur satu-satunya dari proses cetak Gutenberg yang sudah siap jadi. Meskipun orang lain pernah melakukan macam-macam pekerjaan terhadap tiap-tiap komponen itu, namun Gutenberg telah berhasil melakukan macam-macam penyempurnaan. Misalnya, dia mengembangkan metal logam campuran untuk huruf cetak; menuangkan cairan logam untuk huruf cetak blok secara tepat dan teliti; minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak.
Tetapi, sumbangan pikiran Gutenberg secara keseluruhan lebih besar dari siapa pun juga dalam hal penyempurnaan mesin cetak. Arti pentingnya terutama terletak pada keberhasilannya menggabungkan semua unsur mesin cetak menjadi suatu sistem yang efektif dan produktif. Karena itu mesin cetak, berbeda dengan penemuan-penemuan lain sebelumnya, merupakan proses produksi besar-besaran yang utama. Sepucuk bedil dengan sendirinya jauh lebih efektif ketimbang sebuah busur dan anak panah. Sebuah buku hasil cetakan tak banyak beda dengan sebuah buku hasil tulisan tangan. Kelebihan mesin cetak dengan demikian terletak pada segi produksi besar-besarannya. Apa yang telah dikembangkan oleh Gutenberg bukanlah sebesar sebuah alat atau penemuan akal, dan bukan sekadar serentetan penyempurnaan, melainkan suatu proses produksi lengkap.
Perbendaharaan biografis kita mengenai diri Gutenberg langka sekali, kita hanya tahu dia lahir di Jerman sekitar tahun 1400 M di kota Mainz. Sumbangannya terhadap seni cetak-mencetak terjadi pada pertengahan abad dan pekerjaan terbagusnya –apa yang disebut Injil Gutenberg– dicetak di Mainz sekitar tahun 1454 M. Anehnya, nama Gutenberg tak pernah tercantum dalam buku mana pun, tidak juga dalam Injil Gutenberg, walaupun jelas dia sendiri yang cetak dengan alat penemuannya.
Gutenberg tidak pernah tampak sebagai seorang usahawan; benar-benar dia tidak punya keinginan dapat uang dari hasil penemuannya. Dia sering terlibat dengan dakwaan pengadilan yang mengakibatkan keharusan baginya membayar tebusan dalam bentuk alat-alat perlengkapannya kepada temannya bernama Johann Fust. Gutenberg wafat tahun 1468 di kota Mainz.
Salah satu pengaruh Gutenberg dalam sejarah dunia dapat mendatangkan keuntungan jika kita hubungkan dengan perkembangan di Cina dan Eropa di masa-masa berikutnya. Pada saat Gutenberg lahir, kedua daerah itu hampir sama majunya. Tetapi sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak Eropa melesat maju dengan cepatnya, sedangkan Cina –yang masih menggunakan cetak blok– perkembangannya agak lambat. Mungkin berlebihan jika kita bilang perkembangan percetakan satu-satunya faktor yang jadi penyebab perbedaan tingkat kemajuan, tetapi penemuan itu jelas punya arti penting yang tidak bisa disingkirkan.
Juga penting dicatat jika hanya tiga orang dalam daftar buku ini hidup di masa lima abad sebelum Gutenberg sedangkan enam puluh tujuh hidup di masa lima abad sesudah wafatnya Gutenberg. Ini menunjukkan betapa penemuan Gutenberg amat berarti –bahkan bisa disebut suatu penemuan penting– dalam kaitan penarikan pelatuk revolusi kemajuan jaman modern.
Alexander Graham Bell bahkan boleh saja tidak lahir ke dunia tetapi telepon tetap diketemukan pada saat yang sama dalam sejarah. Begitu juga bisa diambil contoh penemuan-penemuan lain, tanpa Gutenberg, penemuan alat cetak modern akan tertunda beberapa generasi, dan diukur dari hebatnya pengaruh yang ditimbulkannya, tak salah lagi Gutenberg dapat kehormatan tercantum dalam daftar urutan.












BAB III
KESIMPULAN
Banyak orang menyebut penemuan mesin cetak modern oleh Gutenberg ini merupakan penemuan yang revolusioner, penemuan yang menjadi tonggak sejarah peradaban manusia , dan sebagainya . sebutan-sebutan itu tidaklah berlebihan jika kita menengok perkembangan dan kemajuan zamanyang terjadi setelah ditemukan mesin cetak.

















REFERENSI
·         http://newpamitran.wordpress.com/tag/penemu-mesin-cetak/   
·          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar